Selasa, 24 April 2012
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah perlu mengantisipasi pasokan pangan melalui peningkatan produksi dan daya beli. Anggota Komisi Pertanian DPR Siswono Yudo Husodo mengatakan masalah utama produksi pangan saat ini adalah menyempitnya lahan dan penurunan produktivitas.
Oleh karena itu, dia meminta pemerintah mulai mendorong masyarakat mengkonsumsi protein hewani. Selain pasokan protein hewani lebih banyak dan harganya terjangkau, protein hewani juga dinilai memiliki kandungan gizi tinggi. Sayangnya, konsumsi protein hewani di Indonesia relatif rendah.
Dia menyebutkan, masalah gizi buruk di Indonesia didominasi oleh ketidaktahuan pangan sehat dan ketidakmampuan membelinya. Rendahnya konsumsi protein hewani masyarakat Indonesia terlihat jika dibandingkan dengan negara tetangga.
Untuk konsumsi susu, Indonesia rata-rata hanya 6,5 liter per kapita per tahun, masih lebih rendah dibanding Kamboja 12,9 liter per kapita per tahun. Bahkan, Bangladesh mencapai 31,5 liter per kapita per tahun dan India 60 liter per kapita per tahun.
Begitu juga dengan konsumsi daging di Indonesia. Tercatat hanya 7 kilogram per kapita, jauh di bawah Filipina 18 kilogram, apalagi dengan Malaysia yang 48 kilogram per kapita per tahun. Indonesia juga masih kalah dengan Malaysia dari hal konsumsi telur ayam. Malaysia telah mencapai 279 butir per kapita, sedangkan Indonesia hanya 51 butir per kapita per tahun.
Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi mengakui Indonesia masih membutuhkan kerjasama perdagangan dengan negara lain melalui impor. Pada 1952, Indonesia sudah mengimpor beras 700 ribu ton. Tahun lalu meningkat mencapai lebih dari 1,5 juta ton.
"Soal pangan masih terus kita hadapi, sudah ada solusi, tapi dinamika terus berkembang. Kita memang harus fokus pada lahan kering, meskipun memang juga butuh seleksi benih, pemberian insentif petani agar produktivitas meningkat," katanya menjelaskan.
Oleh karena itu, dia meminta pemerintah mulai mendorong masyarakat mengkonsumsi protein hewani. Selain pasokan protein hewani lebih banyak dan harganya terjangkau, protein hewani juga dinilai memiliki kandungan gizi tinggi. Sayangnya, konsumsi protein hewani di Indonesia relatif rendah.
Dia menyebutkan, masalah gizi buruk di Indonesia didominasi oleh ketidaktahuan pangan sehat dan ketidakmampuan membelinya. Rendahnya konsumsi protein hewani masyarakat Indonesia terlihat jika dibandingkan dengan negara tetangga.
Untuk konsumsi susu, Indonesia rata-rata hanya 6,5 liter per kapita per tahun, masih lebih rendah dibanding Kamboja 12,9 liter per kapita per tahun. Bahkan, Bangladesh mencapai 31,5 liter per kapita per tahun dan India 60 liter per kapita per tahun.
Begitu juga dengan konsumsi daging di Indonesia. Tercatat hanya 7 kilogram per kapita, jauh di bawah Filipina 18 kilogram, apalagi dengan Malaysia yang 48 kilogram per kapita per tahun. Indonesia juga masih kalah dengan Malaysia dari hal konsumsi telur ayam. Malaysia telah mencapai 279 butir per kapita, sedangkan Indonesia hanya 51 butir per kapita per tahun.
Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi mengakui Indonesia masih membutuhkan kerjasama perdagangan dengan negara lain melalui impor. Pada 1952, Indonesia sudah mengimpor beras 700 ribu ton. Tahun lalu meningkat mencapai lebih dari 1,5 juta ton.
"Soal pangan masih terus kita hadapi, sudah ada solusi, tapi dinamika terus berkembang. Kita memang harus fokus pada lahan kering, meskipun memang juga butuh seleksi benih, pemberian insentif petani agar produktivitas meningkat," katanya menjelaskan.
Selasa, 17 April 2012
mengkonsumsi Makanan Sehat Utama sebagaimana Gaya Hidup masa kini khususnya dalam pemenuhan Kebutuhan Makanan Pokok/dasar yaitu BERAS.
INGAT ===>>INGAT ===>> SEKARANG JAMANNYA KONSUMSI MAKANAN ORGANIK. KAMI HADIR DENGAN HARGA PAKET EKONOMIS DAN TERJANGKAU BUAT ANDA DAN KELUARGA TERCINTA DEMI KESELAMATAN KESEHATAN KELUARGA ANDA.
MULAI HARI INI JANGAN MENGKONSUMSI BERAS KONVENSIONAL / BERAS BIASA LAGI, SEGERA GANTI BERAS ANDA DENGAN BERAS ORGANIK / BERAS PREMIUM INI, KARENA KAMI DAPAT MENYAJIKAN BERAS ORGANIK/BERAS PREMIUM INI DENGAN HARGA PAKET SESUAI DENGAN KEBUTUHAN ANDA DAN KELUARGA !
Sudah banyak yang menyadari manfaat makanan pokok alami ini [Beras Organik], Sekarang tidak Bisa Ditunda lagi ! Anda sudah baca iklan ini berarti Anda sudah mempercayaiinya dan meyakininya ! Kini Giliran anda dan keluarga harus menjadi SEHAT. Jadi, Kami dengan senang menawarkan bukan sembarang BERAS seperti yang lainnya atau yang berada di rumah anda saat ini digiling [miling] dengan MESIN HIEGENIS MODERN.
Produk kami hanya dipasarkan/dijual DOOR TO DOOR atau ONLINE System, Tidak dipasarkan/dijual di Pasar Modern atau Konvensional dan ini BUKAN MLM 1000%. Bandingkan harga fantastis ini di Pasar Modern bahwa TIDAK ada Beras Organik - Beras SEHAT yang dipasarkan dengan Harga kami dapat diantar langsung (Door to Door Delivery Order) ke Rumah Anda khusus di Wilayah JADETAPONG (DKI Jakarta, Depok, Tangerang Kota, Serpong), hanya dengan Minimum Pemesanan 15 KG atau 25 KG saja. (Untuk Diluar Wilayah Luar JADETAPONG dan Luar JAWA/JAKARTA dapat kirim melalui Jasa Titipan KILAT seperti TIKI/TIKI JNE, Paket POS, Angkutan kargo darat/Udara/Laut & untuk Ongkos kirim dapat dicek pada halaman berikutnya !)
KENAPA HARUS MENGKONSUMSI MAKANAN ORGANIK ?
Pastikan BERAS ORGANIK yang anda beli diakui Kwalitasnya dan Hasil Busidaya Pertanian Paddi Sawah SRI Total Organik serta BUKAN KARENA KEMASAN MEWAH !:-)(KITA MAKAN BERAS BUKAN MAKAN PLASTIK)
TERBEBAS DARI PUPUK KIMIA DAN KANDANG.
TERBEBAS DARI PESTISIDA / RACUN KIMIA.
TERBEBAS DARI BAHAN PENGAWET DAN PEMUTIH.
TERBEBAS DARI PRODUK REKAYASA GENETIKA.
DAPAT MENSTABILKAN METABOLISME DAN MEMPERBAIKI SEL-SEL TUBUH SECARA ALAMI.
MENYELAMATKAN GENERASI PENERUS [ANAK & CUCU].
MEMPERPANJANG UMUR / USIA DAN KEGAIRAHAN HIDUP.
MENCEGAH DARI BERBAGAI PENYAKIT.
MENCEGAH KOLESTEROL DALAM TUBUH.
MENYEHATKAN JASMANI DAN ROHANI.
TURUT MELINDUNGI KWALITAS AIR TANAH.
TURUT BERPARTISIPASI DALAM MENCEGAH EROSI TANAH DAN SYSTEM EKOLOGI TANAH.
TURUT MEMBANTU PERUBAHAN IKLIM YANG SEHAT.
TURUT MEMBANTU PENCEGAHAN PEMANASAN GLOBAL.
DITANAM DARI LAHAN PEGUNUNGAN YANG SEJUK, JERNIH DAN ALAMI DENGAN SISTEM PERAIRAN YANG SEHAT.
Demikian Kami sampaikan Penawaran Harga Beras Organik ini. Jadi, Masa Depan Kesehatan Anda dan Keluarga Tergantung Dari Apa Yang Anda Putuskan Untuk Konsumsi Apa Hari Ini !
Kami sangat yakin Jika sudah membaca penawaran ini bahwa Bapak/ Ibu Serta Karyawan/Staff Perusahaan termasuk Golongan Kelas Menengah Ke Atas yang senantiasa memprioritaskan pertama masalah Kesehatan baik Jasmani dan Rohani.
PERBEDAAN BERAS ORGANIK DAN NON ORGANIK
PEPATAH YANG BELUM TERPATAHKAN
Sebagaimana Orang Bijak bilang "Lebih baik mencegah daripada Mengobati"dan "Tidak Membenarkan yang Biasa [Konsumsi Beras Biasa/Konvensional] tetapi Membiasakan yang Benar [Konsumsi Beras Organik Untuk Kesehatan]".
Ingatkah ? Jadi, Pesan Sekarang ! .................. APA KATA DUNIA ? :(
Senin, 09 April 2012
Mengenai manfaat beras, melanjutkan pemaparan dari Prof. Dr. Ir. Rindit Pambayun, M.P. seorang guru besar Ilmu Pangan Universitas Sriwijaya dalam artikelnya bahwa dalam metabolism karbohidrat, tanpa adanya vitamin B1 sebagai koenzim tiamin pirofosfat (TPP), pembentukan energy tidak sempurna. Meskipun mengkonsumsi sumber karbohidrat cukup, secara kuantitas makan beras membuat tubuh kenyang, tetapi alat pembongkarnya hingga menghasilkan energy tidak mencukupi. Akibatnya, energy tubuh dalam bentuk ATP (adenosine tri fosfat) menjadi kurang, tubuh menjadi loyo, malas berfikir, bawaan ngantyuk, syaraf tidak bekerja dengan baik. Melihat keadaan ini, hampir kebanyakan bangsa Indonesia yang hidup dalam kondisi miskin mengalami kekurangan vitamin B1.
(Sumber: Champagne, 2004)
Ada argumentasi, vitamin B1 kan bisa disuplai dari makanan lain atau. Ingat, sekali lagi, sumber vitamin B1 adalah serealia, kamir, dan daging babi. Makanan lain bisa jadi mengandung vitamin B1, tetapi bukan merupakan sumber. Makan dengan lauk bervariasi yang lengkap, bisa mensuplai vitamin B1. Tetapi, menu makanan itu hanya dipunyai oleh sebagian kecil bangsa ini. Bagaimana dengan sebagian besar bangsa ini. Secara argumentative, mereka kekurangan vitamin ini, dan hidup dalam kondisi tidak optimal energinya. Penelitian singarimbun (1989) mengisyaratkan bahwa daya gerak orang Indonesia termasuk paling rendah di antara bangsa-bangsa di dunia. Kenyataan, jangan harap sepak bola kita bisa menjadi juara tanpa memperhatikan makanannya terutama yang berhubungan dengan suplai energi tubuh. Argument lain, kekurangan vitamin B1 bisa diatasi dengan cara meminum tablet vitamin B setiap hari. Boleh jadi ini jalan keluar, tetapi siapa yang akan tahan setiap hari harus “nguntal” pil vitamin B1? Sedemikian penting, keberadaan zat gizi dalam beras yang telah lengkap dari ”sononya” terutama keberadaan vitamin B1 harus menjadi perhatian serius.
Beberapa Negara telah sangat memperhatikan tentang keadaan ini. India, sudah jauh-jauh hari membuat beras parboil (disteam sebelum digiling). Beras demikian, endospermnya mengalami gelatinisasi membentuk perekat, sehingga lapisan kulit ari tetap menempel meskipun padi digiling. Negara lain seperti China, membuat beras premix dengan mengambalikan vitamin B1 yang telah hilang, dan ada yang mencoba menfortifikasinya. Yang lebih bijaksana adalah, melakukan proses penggilingan dengan bijak dan mencuci beras mencuci dengan benar di tingkat masyarakat.
Kendalanya, pengetahuan pangan masyarakat masih rendah. Mereka tidak suka beras yang masih ada kulit arinya karena cepat basi. Kalau mencucui tidak dikosek juga cepat basi. Ketahuilah, dalam ilmu pangan, semua yang bergizi pasti disukai oleh mikroorganisme, sehingga mudah basi. Tetapi bukan berarti kita menyerah dengan cara “bodoh”, mengilangkan nutrisi hanya mencari solusi menghindari cepat basi. Yang benar adalah zat gizi dipertahankan, cepat basi diatasi. Bukankah sekarang ada rice cooker? Atau memasak nasi sesuai porsi, sehingga tidak harus menyimpan dalam tempo relative lama.
Yang dikemukakan di sini adalah bentuk perhatian yang harus segera dipecahkan oleh pembuat kebijakan negeri ini. Saya ingin sekali membicarakan tentang kualitas beras pasca panen dan selama penyimpanan untuk menjaga kualitas. Tentang aflatoksin tidak kalah penting untuk dibicarakan, karena hamper sebagian besar masyarakat bangsa ini tidak memperhatikannya. Dunia luar sudah sangat care terhadap aflatoksin, sampai larangan dinaikkan persyaratannya menjadi ppb (part per billion), bukan lagi ppm (part mer million). Mengapa? Karena beras sangat riskan ditumbuhi Aspergillus flavus, jamur penghasil aflatoksin jika penyimpanannya dilakukan dalam kondisi tikak peduli aw(water activity, bukan kadar airnya).
Jadi bagaimana kualitas beras seharusnya? Jujur saja, jika disadari, kualitas akan jauh lebih penting dari pada memikirkan kuantitasnya. Sumatera Selatan jangan hanya menjadi lumbung pangan, tetapi lumbung pangan berkualitas, yang akan menjadi prototype seluruh propinsi di Indonesia. Memikirkan kuantitas tanpa memikirkan kualitas makanan pokok suatu bangsa, sama dengan “menggebiri” diri sendiri dengan hidup tanpa kreativitas, kurang gerak, tidak inovatif, dan pemalas. (Renungan diawal tahun 2011 yang harus dijadikan sebagai awal kebangkitan kepedulian pangan nasional, demi kemajuan bangsa).
Beras merupakan bagian dari bulir padi yang disebut gabah yang telah dipisahkan dari sekam. Sekam ini yang biasa juga disebut jawa merang secara anatomi juga disebut sebagai “palea” (bagian yang ditutupi) dan sebaliknya “lemma” (bagian yang menutupi).
Pemprosesan Padi setelah dipanen berlangsung secara beberapa tahap, salah satu tahapnya adalah gabah ditumbuk dengan lesung atau digiling sehingga bagian luarnya (kulit gabah) terlepas dari isinya. bagian isi ini berwarna putih, kemerahan, ungu, atau bahkan hitam, ini yang disebut dengan beras.
Kandungan Beras
Sama seperti dengan bulir “serealia” yang lain, sebagian besar beras didominasi oleh “pati” (sekitar 80%-85%). Pada bagian Aleuron yakni lapisan terluar yang sering kali ikut terbuang dalam proses pimisahan kulit mengandung vitamin, selain itu dalam beras juga terdapat kandungan protein, mineral dan air.
“Pati” beras disusun dari dua “polimer karbohidrat” yakni:
- “Amilosa”, pati dengan struktur tidak bercabang
- “Amilipektin”, pati dengan struktur bercabang dan cenderung bersifat lengket
Nah dari dua komposisi diatas tersebut menentukan warna dari beras apakah transparan atau tidak dan tekstur dari nasi apakah lunak, keras, lengket atau pera. Beras pera memiliki kandungan amilosa melebihi 20% dari yang lain dan ini membuat butiran nasinya terpisah-pisah (tidak berlekatan) dan keras.
Beras juga memiliki ragam warna yang berbeda-beda, hal ini diatur dari struktur genetikanya, dengan adanya perbedaan gen yang mengatur aleuron, warna endospermia, dan komposisi pati pada endospermia (yakni tempat sebagian besar pati dan protein beras berada). Beberapa warna beras yakni:
- Beras “biasa” yang berwarna putih agak transparan, hal ini disebabkah karena hanya memiliki sedikir aleuron, dan kandungan amilosa yang sekitar 20%. Beras inilah yang mendominasi pasar beras kita di tanah air.
- Beras merah terjadi karena aleuronnya mengandung gen yang memproduksi antosianin yang merupakan sumber warna merah/ungu.
- Beras hitam, tipe beras ini sangat jarang dan langka, warna tersebut diseabkah aleuron dan endospermia memproduksi antosianin dengan intensitas tinggi sehingga berwarna ungu sangat pekat mendekati warna hitam.
- Beras ketan, beras ini berwarna putih namun tidak transparan seluruh atau hampir seluruh patinya merupakan amilopektin.
- Ketan hitam, nah yang ini merupakan versi ketan dari beras hitam.
Beberapa jenis beras mengeluarkan aroma wangi bila ditanak contohnya “Cianjur Pandanwangi” atau “Rajalele”. Arom ini disebabkan karena beras melepaskan senyawa aromatik yang memberikan efek wangi. Sifat ini diatur secara genetik dan menjadi objek dari rekayasa genetika didalam beras.
Nasi merupakan salah satu makanan pokok masyarakat Indonesia yang mengandung karbohidrat tinggi. Walaupun saat ini mulai banyak masyarakat yang beralih ke sumber karbohidrat lain dengan alasan pertimbangan kesehatan, namun nasi tetap menjadi pilihan utama makanan pokok masyarakat Indonesia.
Di pasaran banyak dijual berbagai macam beras. Secara umum beras dibedakan antara beras pulen, sedang, dan pera. Hasil masakan dari beras pulen adalah empuk , agak lengket, dan gurih. Sebaliknya nasi pera rasanya lebih hambar dan keras.
Terkadang kita sering dibuat jegkel dengan nasi yang kita masak karena cepat basi dan cepat menguning walaupun kita sudah menggunakan beras jenis pulen sekalipun.
Berikut ini akan dijelaskan beberap tips dan cara memasak beras agar menghasilkan nasi yang pulen, enak, tidak cepat basi dan tidak cepat menguning :
Masukkan 2-3 lembar daun pandan saat akan memasak nasi
Perciki tempat memasak nasi dengan sedikit air jeruk nipis.
Gunakan air secukupnya saat memasak nasi.
Khusus untuk beras pera, saat memasak gunakan air sekitar 2-2,5 kali air yang dibutuhkan untuk memasak beras pulen.
Campurkan bubuk agar-agar warna putih ke dalam beras pera dengan perbandingan 1 liter beras membutuhkan 1/2 bungkus agar-agar putih sehingga hasilnya bisa lebih pulen.
Saat membeli beras, diusahakan membeli jenis beras yang memang sudah kita kenal jadi kita bisa tahu berapa air yang digunakan untuk memasak.
Pilihlah beras yang masih baru saat kita membeli beras. Ciri beras yang amsih baru adalah warnanya putih bersih, baunya harum, dan bentuknya panjang. Tidak banyak yang patah.
Bila kita menggunakan magic com untuk memasak nasi, kita bisa langsung mencabut kabel colokan saat nasi sudah matang, kita buka tutup magic com dan tunggu sampai uapnya habis baru kemudian kita tutup dengan serbet bersih. Cara ini bisa megurangi resiko nasi cepat menguning, berair dan cepat basi.
Saat ini banyak masyarakat yang lebih memilih untuk mengkonsumsi beras merah karena beras merah mempunyai kandungan serat dan gizi yang jauh lebih tinggi bila dibanding dengan beras putih. Namun adakalanya kita malas menyantap beras merah atau bahkan memasak beras merah karena rasa dari beras merah yang pera. Walaupun sebenarnya dengan penanganan dan cara memasak yang benar kita juga bisa menikmati beras merah yang tidak kalah pulen dengan beras putih.
Berikut ini adalah cara memasak beras merah supaya hasinya pulen :
Bahan:
300 gr beras merah, rendam 1 jam, tiriskan
100 gr beras putih
650 ml air
1 lembar daun salam
1 lembar daun pandan
Cara Memasak :
Masukkan semua bahan ke dalam rice cooker/magic com, kemudian masak seperti biasa hingga matang
Apabila memasak menggunakan panci, maka masukkan semua bahan ke dalam panci, masak dengan api sedang sambil sesekali diaduk hingga air meresap ke dalam nasi. Matikan api dan biarkan hingga aronan nasi benar-benar menyerap air. Baru kemudian dikukus selama 30 menit sampai nasi benar-benar matang. Biasanya hasil nasi yang dimasak dengan cara di aron lebih enak bila dibanding dengan nasi yang dimasak menggunakan rice cooker / magic com.
Padi penghasil beras yang kita makan sebagai nasi itu juga mempunyai legenda. Dari mana asal-muasal padi itu, tidak ada pakar dan ilmuwan modern yang mengetahui dengan pasti. Ada yang menduga berasal dari lembah Sungai Gangga di India, dan ada yang mengatakan berasal dari lembah Sungai Yangtze, Cina. Tetapi sebelum orang Hindu dan Cina datang ke Indonesia, orang Jawa kuno sudah lama bertanam padi. Dari mana asal tanaman ini di Pulau Jawa?
Nenek moyang kita dari Jawa Tengah mempunyai legenda asal-usul padi Jawa yang unik. Kata yang empunya cerita, Batara Guru di Kompleks Kahyangan sana pada suatu hari menciptakan seorang putri yang luar biasa cantiknya sampai Batara itu sendiri jatuh cinta pada hasil ciptaannya.
Tetapi Sang Putri menolak lamarannya selama tiga jenis mahar tidak dipenuhi. Yaitu makanan yang tidak membosankan, baju yang tidak bisa usang, dan gamelan yang bisa main kelenengan (kelontangan) sendiri.
Batara Guru mengutus pengacaranya, Kala Gumboro, ke bumi untuk mencari tiga barang itu. Tetapi utusan ini malah jatuh cinta pada Dewi Sri, istri Batara Wisnu. Suami Dewi ini begitu berang sampai menyulap Kala Gumboro menjadi celeng (babi hutan), supaya tidak bisa mengganggu istrinya lagi.
Sementara itu, Batara Guru di Kahyangan sana tidak sabar menunggu celeng. Ia menyesal, ketika mendekati Putri ciptaannya, Putri ini mendadak sontak meninggal, karena kaget disentuh tangannya.
Putri kemudian dikebumikan dengan nama anumerta Dewi Tisnawati. Empat puluh hari kemudian muncul sinar yang sangat cemerlang di makamnya. Sinar gaib ini menumbuhkan berbagai tanaman aneh yang bermanfaat. Kelapa di tempat kepala, padi dan aren di tempat tubuh, buah-buahan di tempat tangan, dan umbi-umbian di tempat kaki.
Sementara itu, dalam bentuknya sebagai celeng, Kala Gumboro masih saja mengganggu Dewi Sri. Dewi ini begitu sebal sampai berdoa khusyuk, memohon kepada para dewa untuk membebaskannya dari bumi. Di tempat ia diteleportasikan, seperti anak buah Kapten Kirk dari USS Enterprise pada film Star Trek, muncul tanaman ajaib yang sama dengan tanaman di makam Dewi Tisnawati. Padi di makam ini khusus untuk dibudidayakan di tanah kering, dan yang tumbuh di makam Dewi Sri untuk sawah.
Batara Wisnu dan Dewi Sri kemudian menjelma menjadi pasangan raja dan ratu manusia yang mengemban tugas mengajarkan kepada rakyat tentang cara bertanam padi dengan baik dan benar. Menanam padi bukan pekerjaan sembarangan, tetapi tugas sakral yang memberi kesejahteraan hakiki kepada umat manusia.
TEMPO.CO, Jakarta - Ada yang menarik ketika Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan tiba-tiba hadir di tengah pasar murah BUMN Peduli yang digelar Perusahaan Gas Negara (PGN) di Pademangan Barat, Jakarta Utara, Rabu, 4 April 2012. Dahlan muncul secara mengejutkan.
Panitia pun terkejut. Soalnya mereka nyaris tak berharap Dahlan bakal hadir di Pademangan. Maklum, satu jam sebelumnya, Dahlan terlibat acara serupa di GOR Ciracas, Jakarta Timur. Namun Dahlan justru muncul mengejutkan. Mengenakan caping, Dahlan tiba-tiba muncul berjalan kaki melalui lorong sempit pemukiman padat di belakang lokasi pasar murah di Pademangan Barat ini. Warga yang mengantre sembako tiba-tiba berebut menyalami dan mengajaknya bicara.
Panitia mendaulatnya naik ke panggung sederhana. Dahlan diminta memberikan pidato sambutan. Namun mantan Direktur Utama PLN ini malah menolak. "Sudah, enggak usah pidato," kata Dahlan sambil menggelengkan kepala. "Lanjutkan saja penjualan sembako murahnya. Rakyat butuh beras, bukan pidato."
Pasar murah di Pademangan digelar pada Rabu dan hari ini, Kamis, 5 April 2012. Pademangan Barat yang jadi wilayah pasar murah ini dikenal sebagai konsentrasi masyarakat kurang mampu di Jakarta Utara, sedangkan Kelurahan Jembatan Besi menjadi salah satu wilayah paling padat di Jakarta Barat.
Satu paket sembako yang dijual berisi 10 kilogram beras, 1 kilogram gula pasir, serta 1 liter minyak goreng. Satu paket sembako tersebut dibanderol dengan harga Rp 30.000, jauh lebih murah dari harga pasar. "Bagaimana, murah enggak, Bu, paketnya?" kata Dahlan sambil menyalami warga yang antre. "Alhamdulillah."
Sebelumnya, di Ciracas, Dahlan juga ikut sigap membantu menjual sembako murah. Ia sempat kebingungan ketika menerima pembayaran dari warga atas paket murah yang ia jual. "Ini uangnya bagaimana, kalau hilang bisa bahaya," kata Dahlan Iskan.
Pada program Pasar Murah BUMN ini dialokasikan dana sebesar Rp1,1 miliar yang didapat dari Bank Mandiri sebesar Rp 500 juta, Jamsostek Rp 400 juta, dan Jasa Raharja Rp 200 juta. Dana sebesar itu untuk menyediakan sebanyak 11.000 paket yang disebar di wilayah Ciracas, Cipayung, dan Cimanggis, Jakarta Timur.
Panitia pun terkejut. Soalnya mereka nyaris tak berharap Dahlan bakal hadir di Pademangan. Maklum, satu jam sebelumnya, Dahlan terlibat acara serupa di GOR Ciracas, Jakarta Timur. Namun Dahlan justru muncul mengejutkan. Mengenakan caping, Dahlan tiba-tiba muncul berjalan kaki melalui lorong sempit pemukiman padat di belakang lokasi pasar murah di Pademangan Barat ini. Warga yang mengantre sembako tiba-tiba berebut menyalami dan mengajaknya bicara.
Panitia mendaulatnya naik ke panggung sederhana. Dahlan diminta memberikan pidato sambutan. Namun mantan Direktur Utama PLN ini malah menolak. "Sudah, enggak usah pidato," kata Dahlan sambil menggelengkan kepala. "Lanjutkan saja penjualan sembako murahnya. Rakyat butuh beras, bukan pidato."
Pasar murah di Pademangan digelar pada Rabu dan hari ini, Kamis, 5 April 2012. Pademangan Barat yang jadi wilayah pasar murah ini dikenal sebagai konsentrasi masyarakat kurang mampu di Jakarta Utara, sedangkan Kelurahan Jembatan Besi menjadi salah satu wilayah paling padat di Jakarta Barat.
Satu paket sembako yang dijual berisi 10 kilogram beras, 1 kilogram gula pasir, serta 1 liter minyak goreng. Satu paket sembako tersebut dibanderol dengan harga Rp 30.000, jauh lebih murah dari harga pasar. "Bagaimana, murah enggak, Bu, paketnya?" kata Dahlan sambil menyalami warga yang antre. "Alhamdulillah."
Sebelumnya, di Ciracas, Dahlan juga ikut sigap membantu menjual sembako murah. Ia sempat kebingungan ketika menerima pembayaran dari warga atas paket murah yang ia jual. "Ini uangnya bagaimana, kalau hilang bisa bahaya," kata Dahlan Iskan.
Pada program Pasar Murah BUMN ini dialokasikan dana sebesar Rp1,1 miliar yang didapat dari Bank Mandiri sebesar Rp 500 juta, Jamsostek Rp 400 juta, dan Jasa Raharja Rp 200 juta. Dana sebesar itu untuk menyediakan sebanyak 11.000 paket yang disebar di wilayah Ciracas, Cipayung, dan Cimanggis, Jakarta Timur.
Beras adalah bagian bulir padi (gabah) yang telah dipisah dari sekam. Sekam (Jawa merang) secara anatomi disebut 'palea' (bagian yang ditutupi) dan 'lemma' (bagian yang menutupi).
Pada salah satu tahap pemrosesan hasil panen padi, gabah ditumbuk dengan lesung atau digiling sehingga bagian luarnya (kulit gabah) terlepas dari isinya. Bagian isi inilah, yang berwarna putih, kemerahan, ungu, atau bahkan hitam, yang disebut beras.
Langganan:
Postingan
(Atom)
Block
Enter Block content here...
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Etiam pharetra, tellus sit amet congue vulputate, nisi erat iaculis nibh, vitae feugiat sapien ante eget mauris.